Rabu, 09 November 2011

[AWAS] Kaum Muda Rawan Kena Virus HIV/AIDS

JAKARTA (Pos Kota) – Kaum muda Indonesia usia 10-24 tahun yang berjumlah 64 juta jiwa atau 27 persen dari populasi penduduk, sangat rawan terkena seks bebas, penyakit HIV/AIDS dan pengaruh narkoba, jika salah gaul dan hidup tidak terencana.

“Proporsi kaum muda meningkat dua kali lipat dibanding usia lanjut. Namun, jumlah yang besar itu belum diikuti dengan akses mendapatkan informasi dan pendidikan yang memadai,” ujar Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Sugiri Syarief pada final lomba poster dan Gebyar Komunikasi, Informasi dan Edukasi Kependudukan dan Keluarga Berencana (KIE KKB), di Jakarta, Selasa (8/11).

Menurut Sugiri, remaja Indonesia yang jumlahnya sangat besar menjadi rentan terhadap kehamilan dini, penggunaan narkotika dan obat-obatan, infeksi HIV/AIDS, infeksi saluran reproduksi, hingga kenakalan remaja.

Potensi remaja, sambungnya, perlu terus digali agar menjadi remaja yang unggul di bidangnya, baik di bidang pendidikan, seni, olahraga, atau kreativitas yang lain. “Sehingga mereka menjadi Generasi Berencana,” ujar Sugiri.

BKKBN, lanjut Sugiri, terus menggodok program kehidupan berkeluarga yang terencana bagi remaja. Tujuannya, agar generasi muda mempersiapkan diri sebelum menikah supaya kelak mereka bisa memberdayakan keluarga. “Remaja perempuan diharapkan bisa menikah setelah usia 20 tahun dan laki-laki setelah usia 25 tahun,” kata dia.

Usia tersebut, tambahnya, merupakan usia yang matang secara fisik dan psikologis. Mereka juga mengetahui apa tujuan menikah. Di bawah usia tersebut, remaja cenderung tak mengerti apa dan bagaimana menjalankan pernikahan. Kasus pernikahan dini pun, menurutnya, lebih karena terbelit masalah ekonomi. Kondisi tersebut akan semakin mempersulit kehidupan mereka.

Untuk itu, BKKBN terus berupaya mengingatkan remaja siap bersaing agar memiliki keunggulan kompetitif. Usaha tersebut diimplementasikan dalam program Generasi Berencana. “Agar mereka bisa menggali potensi positif yang ada pada dirinya,” kata Sugiri.

Sejumlah program yang telah dilakukan BKKBN adalah pembentukan Pusat Informasi dan Konseling bagi remaja (PIK Remaja) yang berbasis di sekolah, perguruan tinggi dan masyarakat. BKKBN juga mengenalkan situs internet berjargon “Ceria” yang menampilkan berbagai persoalan remaja beserta pemecahannya.

Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono menyambut baik kegiatan ini. Program Generasi Berencana merupakan kegiatan yang bisa menangkal remaja memasuki kegiatan negatif seperti kenakalan remaja. “Saya berharap kegiatan ini bisa memacu dan menumbuhkembangkan kesadaran remaja Indonesia untuk merencanakan kehidupannya secara berkelanjutan melalui usaha-usaha kreatif dan inovatif,” katanya.

Perencanaan kehidupan di masa remaja, Agung melanjutkan, akan membuat remaja lebih berprestasi dan tangguh dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan yang akan melingkupi kehidupannya.

Agung prihatin karena angka pemakaian narkoba di kalangan remaja tergolong tinggi. Berdasarkan data dari Badan Narkotika Nasional pada 2008, sebanyak 1,5 persen atau sekitar 3,2 juta penduduk Indonesia adalah pengguna narkoba. Sebanyak 78 persen di antaranya adalah remaja atau penduduk usia 20-29 tahun.

Data dari Kementerian Kesehatan per Desember 2010 juga menunjukkan angka penduduk Indonesia yang hidup dengan AIDS mencapai 24.131 kasus. Sebanyak 45,48 di antaranya menjangkiti penduduk remaja.

Agung berharap semua pihak mampu membimbing remaja dengan tepat. “Bimbingan yang tepat dan motivasi yang besar terharap remaja akan membuat mereka percaya diri memberikan prestasi gemilang bagi bangsa ini,” katanya. (aby/dms)

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar